11.18.2014

Jombang, Kotaku Sayang Kotaku Malang


Barusan lihat postingan-postingan terdahulu di blog ini. Pas baca postingan Nasib Anak Perantauan, aku jadi teringat sesuatu tentang kotaku tercinta ini.

Minggu lalu, aku baru sempat pulang ke Jombang setelah sebulan lebih gak bisa pulang. Nah, malam minggunya, aku sekeluarga pergi ke Alun-Alun Jombang. Mau makan bersama niatnya.

Sekitar jam 5 sore kita berangkat. Di jalan, menikmati damainya sore di Kota Santri ini. Dingin, sejuk, gak panas kayak Surabaya :P Pas melihat bangunan-bangunan di sepanjang jalanan kota, aku sedih. Beneran sedih.

JOMBANG. Bagi masyarakatnya, secara gak langsung Jombang itu seperti singkatan, Ijo (hijau) dan Abang (merah). Hijau melambangkan ke-religiusan masyarakatnya (Kota Santri), merah menunjukkan nasionalisme.

Tapi ada pemandangan berbeda selama 1 tahun terakhir ini. Jombang yang identik dengan Ijo-Abangnya berubah menjadi Joning, Ijo-Kuning. Hampir, bukan 'hampir' tapi semua bangunan milik pemerintah kota Jombang seperti sekolah, perpustakaan pusat, pagar-pagar di tepi jalan, sampai seragam sekolah pun kini didominasi dengan warna hijau kuning.

Bukan karena aku ingin kota Jombang selalu bernuansa Merah-hijau. Tapi semenjak bupati yang baru menjabat, semenjak itulah wajah kota Jombang berubah. Banyak yang mengatakan bahwa itu dikarenakan masalah politik. Kalau memang itu benar, jujur aku mengatakan aku kecewa. Mengubah wajah kota tercinta hanya karena ingin dominasi politik.

Kini, muncul aturan baru kalau pada hari Rabu-Kamis, siswa-siswi di Jombang diharapkan memakai batik yang warnanya hijau-kuning juga. Dan hal ini sempat bikin pro dan kontra.

Seragam batik, secara gak langsung mencerminkan ciri khas sekolah masing-masing. Tapi kalau disamakan semua, gimana sekolah menunjukkan ciri khasnya?

Sebut saja Smansa dengan seragam batik Jombangan dan bawahan berwarna crem yang menunjukkan ke-kalemannya, kesabaran, terlihat damai. Smada, dengan batik jombangan juga namun warna pink dengan bawahan warna merah marun yang bisa menunjukkan keceriaan. Smaga, masih dengan batik Jombangan dengan bawahan warna biru menunjukkan ketegasannya. Walaupun warnanya beda, tapi kan kita tetap memiliki ciri khas Jombang dengan batik Jombangan.

Tapi kalau kini semua seragamnya disamakan, dimana kita bisa menemukan kesan-kesan tadi?

Semoga tulisan ini bisa menyentuh hati orang lain agar tetap menjaga ciri khas dari Kota Jombang kita tercinta :)

0 comments:

Post a Comment