4.11.2012

Kiprah Bulutangkis Indonesia di Olimpiade

Olimpiade Munich, 1972

Bulutangkis adalah salah satu dari dua olahraga percobaan pada Olimpiade 1972 di Munich. Ini adalah pertama kalinya olahraga yang berasal dari Inggris ini diperlombakan di ajang Olimpiade, dan bulu tangkis akhirnya menjadi even resmi Olimpiade 20 tahun kemudian.

25 atlet dari 11 negara berpartisipasi dalam empat even. Hal yang menarik dari pertandingan ini adalah beberapa pertandingan di nomor beregu diikuti oleh pemain dari dua negara yang berbeda, sesuatu yang tidak diperbolehkan pada pertandingan resmi Olimpiade sejak 1904. Semua pertandingan berlangsung tanggal 4 september.

Saat itu nama-nama atlet Indonesia menghiasi hampir di semua babak final, bahkan merebut juara. Seperti  Rudy Hartono (tunggal putra) dan Ade Chandra/Christian Hadinata (ganda putra). Dan pada saat itu, China tidak mengirimkan satupun atletnya pada pertandingan ini.


Olimpiade Barcelona, 1992

Bulutangkis resmi dipertandingkan untuk pertama kalinya di Olimpiade.Sebanyak 36 negara ikut serta dengan total 177 atlet.

Pada olimpiade ini, untuk pertama kalinya Indonesia meraih medali emasnya dari cabang ini. Yaitu dari sektor tunggal putra, Alan Budikusuma dan Susy Susanti dari sektor tunggal putri.

Selain itu Indonesia juga meraih medali perak oleh Ardi Wiranata (tunggal putra) dan Eddy Hartono/Rudy Gunawan (ganda putra). Satu medali perunggu juga dikantongi oleh Indonesia dari cabang ini dari Hermawan Susanto (tunggal putra).

Dari 16 medali yang diperebutkan, Indonesia membawa pulang 5 medali, mengalahkan perolehan medali dari Korea dan China (dari cabang bulutangkis).

Alan Budikusuma

 Susy Susanti



Olimpiade Atlanta, 1996

Pada Olimpiade Atlanta tahun 1996, Indonesia hanya mampu meraih satu medali emas dari sektor ganda putra, Rexy Mainaky/Ricky Subagdja.

Indonesia juga mendapatkan satu medali emas oleh si bocah ajaib, Mia Audina.

Susy Susanti yang pada olimpiade sebelumnya meraih medali emas, pada olimpiade kali ini hanya mempu meraih  medali perunggu. Satu lagi medali perunggu dipersembahkan untuk Indonesia oleh ganda putra Antonius Ariantho/Denny Kantono.

Rexy Mainaky/Ricky Subagdja


Olimpiade Sydney, 2000

Kembali ganda putra Indonesia meraih medali emas. Yaitu Tony Gunawan/Chandra Wijaya. Dua medali perak juga dibawa pulang untuk Indonesia tercinta. Hendrawan (tunggal putra) dan Tri Kusharyanto/Minarti Timur (ganda campuran).

China mulai mendominasi daftar peraih medali. Dari 15 medali yang disediakan, China membawa pulang 8 diantaranya (4 emas, 1 perak, 3 perunggu).

Chandra Wijaya/Tony Gunawan


Olimpiade Athena, 2004


Tunggal putra terbaik Indonesia, Taufik Hidayat membawa pulang medali emas ke pangkuan Ibu Pertiwi setelah mengalahkan tunggal putra asal Korea Selatan, Shon Meung Mo.

Dua medali perunggu juga dipersembahkan untuk Indonesia dari tunggal putra (Sony Dwi Kuncoro) dan ganda putra (Flandy Limpele/Eng Hian)

 Shon Meung Mo, Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro

Taufik Hidayat


Olimpiade Beijing, 2008

Tunggal putra terbaik Indonesia memberikan kado terindah untuk ulang tahun Indonesia yang ke 63. Pada tanggal 16 Agustus 2008, Markis Kido/Hendra Setiawan mempersembahkan medali emas untuk Indonesia tercinta, setelah mengalahkan ganda putra terkuat asal China, Cai Yun/Fu Haifeng.

Nova Widianto/Liliyana Natsir yang bermain di sektor ganda campuran juga mempersembahkan satu medali perak untuk Indonesia.

Satu medali perunggu juga dipersembahkan oleh Maria Kristin Yulianti (tunggal putri) untuk Ibu Pertiwi setelah mengalahkan Lu Lan, pemain asal China di perebutan medali perunggu.

Hendra Setiawan/Markis Kido

Nova Widianto/Liliyana Natsir

Maria Kristin Yulianti

Bagaimana dengan Olimpiade London 2012 ? Apakah atlet bulutangkis Indonesia mampu mempertahankan tradisi emas Olimpiade ?

Harus !   \\(^o^)//

Sudah seharusnya kita mendukung atlet-atlet bulutangkis Indonesia agar mereka bisa terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional.

GO BADMINTON !!!
\\(^o^)//

0 comments:

Post a Comment